Buy and Sell Property

Minggu, 04 Oktober 2015

Ekonomi Melambat Rumah Kalangan Bawah Malah Banjir Peminat

Perekonomian Indonesia yang melesu disambut dengan pelemahan nilai tukar Rupiah yang semakin terpuruk, berdampak pada permintaan kebutuhan masyarakat akan hunian berbasis KPR.
Wakil Ketua Umum Bidang Pembiayaan Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia, Daniel Djumali, mengungkapkan bahwa daya beli masyarakat mengalami pergeseran di kondisi ekonomi yang melesu. Bahkan, permintaan kalangan menengah atas terhadap hunian berkelas atas mengalami penurunan.
"Kalau yang untuk rumah kelas atas menurunnya 30-50 persen. Lalu untuk minat rumah kalangan menengah turun 20-30 persen," ujar Daniel seperti dilansir Okezone.com.
Daniel mengatakan, daya beli masyarakat khususnya kelas menengah justru meningkat terhadap hunian masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). "Sekarang kenyataannya begitu, yang kalangan menengah turun ke hunian menengah ke bawah. Nanti yang menengah ke bawah menampung," jelas dia.

Melihat respons yang masyarakat yang semakin meningkat, dia mengaku akan terus memperbaiki rumah yang dibangunnya. Pasalnya, permintaan hunian untuk kalangan bawah justru naik sekitar 20 persen atau lebih.
"Apalagi ada subsidi rumah lima persen melalui fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) itu cukup baik," tandasnya. (as)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas perhatian anda, silahkan hubungi kami untuk mendapatkan informasi lengkapnya.